Latihan Pidato Anak - Rasa malu

Belajar Pidato - Rasa Malu

أَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهٗ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْإِيْمَانِ وَالْإِسْلاَمِ، وَنُصَلِّيْ وَنُسَلِّمُ عَلَى خَيْرِ الْأَنَامِ، سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ - أَمَّا بَعْدُ

“Segala puji bagi Allah yang telah memberi sebaik-baik nikmat berupa iman dan islam, Shalawat dan salam terlimpahkan selalu kepada Habibana wa Nabiyyana: Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat Nya,hingga kepada umatnya sampai di akhir zaman.”

Kepala DTA yang saya hormati, Ibu-ibu Guru,hadirin Bapak dan ibu-ibu,juga teman-teman saya, yang saya hormati,dan saya banggakan dan semoga Alloh SWT memuliakan semuanya. uhibbukum fillah

Dalam kesempatan ini, izinkan saya menyampaikan sedikit hal berkaitan dengan… sifat rasa malu dan berani

Malu dan berani, harus ada pada pribadi seorang muslim, dimana ia harus malu apabila cenderung pada perbuatan ma’siat kepada Allah dan harus berani pada jalan tho’at kepada Allah SWT,

Malu dan berani menjadi bagian yang harus melekat ketika seseorang menegakan akhlaqnya, meng-aplikasikan adab-adab, sopan-santun dan budi pekerti baik nya, karena sesungguhnya malu merupakan tanda bagi keberadaannya iman seseorang pada jiwanya; Rasulullah SAW bersabda:

...وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنْ الْإِيمَانِ

“… Sifat malu merupakan bagian dari iman” (HR. Ibnu Majah)

Sifat malu juga menjadi bagian yang di sampaikan oleh para nabi-nabi didalam menyampaikan dakwah risalahnya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلَامِ النُّبُوَّةِ؛ إِذَا لَمْ تَسْتَحْيِ فَافْعَلْ مَا شِئْتَ

"Diantara yang didapatkan manusia dari perkataan para Nabi-Nabinya adalah: "Jika kamu tidak malu, maka berbuatlah sesukamu” (HR. Bukhari, Abu Dawud,)

Kita petik sedikit yuk… dari yang kandungan hadits tersebut, jika kamu tidak malu, maka berbuatlah sekehendakmu, secara fitrah Allah SWT melengkapi penciptaan pribadi manusia, dilengkapi dengan rasa malu, rasa sedih, dan rasa-rasa lainnya, bahkan ada sebagian ulama menerangkan bahwa rasa-rasa tersebut ada roh nya tersendiri yang di sebut ruhul yaqdzah,

Diantara fungsi diciptakan-Nya rasa malu ini, guna untuk mencegah manusia dari terjerumus kepada hal-hal ma’siat kepada Allah SWT dan rasul-Nya dan untuk memperbaiki akhlak seseorang, tetapi rasa ini bisa menghilang bahkan binasa, apabila seseorang mengabaikan ajakan dari perasaan malu tersebut dengan cara dilawan dengan banyak perbuatan ma’siat dan dosa-dosa kepada Allah SWT dan mengabaikan semua adab-adab atau sopan santun dengan sesama, sehingga… seseorang bisa menjadi tidak malu kepada siapapun bahkan kepada Allah SWT, dan bisa berbuat apa saja yang ia ingin perbuat.

Teman-teman tercinta, ibu bapak semua yang di rahmati Alloh;

Berikutnya…; malu adalah sifat yang mulia, dan Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk memiliki sifat malu. sahabat Imran bin Husain RA. meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda:

اَلْحَيَاءُ لاَ يَأْتِيْ إِلاَّ بِخَيْرٍ

“Malu itu tidak mendatangkan sesuatu pun melainkan kebaikan.”(HR.Bukhari dan Muslim)

Selanjutnya… bagaimana Nabi kita Muhammad SAW, dalam keadaan sifat pemalunya…? digambarkan oleh sahabat Abu sa’id Al-khudri RA. Tentang bagaimana sifat malu pada pribadi Rasulullah SAW:

كَانَ النَبِيُّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَشَدَّ حَيَاءً مِنَ الْعَذْرَاءِ فِي خِدْرِهَا

“Bahwasanya Rasulullah lebih pemalu daripada seorang gadis pingitan.” (HR.Bukhari dan Muslim)

Malu adalah sebagian dari iman, karena dapat memotivasi untuk melakukan kebaikan dan menjauhi kemungkaran.

Rasulullah adalah sosok yang sangat pemalu. Adapun malu yang paling utama adalah malu kepada Allah SWT jika Alloh melihat kita mendurhakai-Nya.

Dan kita harus malu jika cenderung melakukan kesalahan dan harus berani pada jalan benar demi ketha’atan kita kepada Alloh.

Teman-teman tercinta, ibu bapak semua yang di rahmati Alloh;

Hanya itu yang saya sampaikan pada kesempatan ini, mohon maaf atas kesalahan dan kekurangan nya, Akhirul kalam . ----

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهٗ